Desember. Hai. Bagaimana kabarmu? Ah pasti kau baik baik saja. Setelah melepas aku, kau terlihat nyata begitu bahagia. Ah aku jadi merasa seperti beban bagimu. Beban kebahagiaanmu. Maafkan aku. Tapi, se-membebani itu kah aku di dalam hidupmu? Hingga rasa tega itu tak ada kasihnya sama sekali. Ah lagi pula aku tak butuh kasihmu. Harus sekali menyakiti aku supaya aku melangkah pergi? Iya? Begitu? Jika begitu, kenapa awalnya mengajak berlari? Kau tau aku kan, aku ini lemah. Kau pasti tau itu. Seharusnya setelah kau tau aku lemah dalam berlari, kau berhenti dan menungguku, bukanya malah berlari meninggalkanku,menyusul yang dapat berlari kencang denganmu. Seharusnya kau tidak seperti itu. Desember. Hai. Setelah kau berlari kencang dan menemukan yang yang kuat diajak berlari. Apakah menyenangkan? Ah aku rasa iya. Kau terlihat begitu bahagia ya. Ah aku jadi bahagia melihatnya, walau sisi lain diriku secara nyata terluka. Tapi demi dirimu bahagia, aku rela. Hanya luka saja. Hanya. A
Instagram.com/slvmeii_ | twitter.com/slvmeii_ | askfm/slvmeii